Sabtu, 09 November 2013

I love you Mom

Pagi ini tiada yg lebih mendominasi isi kepalaku selain ingatan tentang Umi di rumah. Mungkin ini terlalu tidak berbudi, mengingat Ibu hanya pada hari Ibu. Bukan itu, tapi memang justru aku yg tidak ingin setiap ingatanku tentangnya menjadi bahan tulisanku di blog ini. Kalo aslinya si semua hari adalah hari Ibu. Ibu harusya diingat setiap saat, doa untuknya harus dipanjatkan setiap hari agar Allah selalu memberikan perlindungan dan keselamatan pada Ibu. Apalagi bagi para perantau seperti aku yg ga’ bisa bertemu Ibu setiap hari dan menunjukkan kasih sayang padanya. Selamat deh buat yg saat ini Ibu berada dekat bersama kalian.
Satu lagu dari Yusuf Islam (Cat Steven) yg berjudul ‘Your Mother’ telah mengalirkan air mataku yg aku sendiri sangat sadar bahwa aku sedang benar-benar merindukan Umi. Semua tentangnya mendominasi isi kepalaku dan membuat dadaku sesak, penuh rasa salah dan sedih. Sudah setahun lebih aku tidak bertemu dengannya, juga Aji (panggilan khas daerahku buat orang tua laki-laki yg telah naik haji). Aku pulang kampung terakhir setahun lebih yg lalu saat Idul Fitri tahun 2009, tahun ini aku ga pulang karna alasan ingin menyelesaikan skripsi, biar nanti pulangnya sekalian kalo dah ujian.
Ku membayangkan dapat mengecup kedua tangan manisnya yg tak pernah lelah menengadah mohon doa keselamatan dan kebaikan bagi anak-anaknya. Aku sangat tau Umi, dia selalu mengambil waktu lebih lama disetiap akhir solatnya untuk mendoakan anak-anaknya yg tak satupun berada di dekatnya saat ini. Aku sadar aku belum sempat mekukannya. Bukan kali ini saja, tapi sudah berulang kali. Aku tak punya saudara yg bisa ku bagi perihal kewajiban menjaga dan merawat orangtuaku, karena saudari-saudariku lebih wajib taat pada suami mereka. Itu yg membuatku merasa bersalah, karna di usiaku yg sudah hampir seperempat abad ini, aku masih jauh berada dari mereka. Terakhir aku dapat kabar dari kakakku yg merayakan ‘Iedul Fitri’ kemarin bersama Aji-Umi. Kata kakakku, Umi dah makin keriput, kulit lehernya dah semakin megendor, tak kuasa aku membayangkannya. Banyak obrolan yg Umi sampaikan tentang aku, rindu katanya. Aku hanya mendengar cerita itu dari kakak, sambil tertunduk..
Pulang kampung seakan menjadi cita-cita terbesarku saat ini. Mengingat semua yg wajib kujalankan atas kedua orangtuaku, mengingat tuntunan agama untuk berbakti atas keduanya.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu-Bapanya; Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang Ibu-Bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Lukman : 14)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Ia bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’, Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Bapakmu’ “[Hadits Riwayat Bukhari (Al-Fath 10/401) No. 5971, Muslim 2548]
Semoga bisa menjadi pengingat kita atas Ibu kita, hari ini dan seterusya. Aku sendiri tak punya pilihan lain hanya mendoakannya saat ini, lalu mengambil hape dan menelpon sambil nangis-nangis mengucapkan bahwa aku ingin segera pulang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar