T. PAKU
KLASIFIKASI PTERYDOPHYTA
Berdasarkan ciri tubuhnya, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat subdivisi, yaitu
Berdasarkan ciri tubuhnya, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat subdivisi, yaitu
1. Paku purba
(Psilopsida)
2. Paku kawat
(Lycopsida)
3. Paku ekor
kuda (Sphenopsida)
4. Paku
sejati (Pteropsida).
1. Paku Purba (Psilopsida)
- Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus.
- Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis.
- Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.
- Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil (mikrofil) dan berbentuk sisik.
- Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut.
- Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis.
- Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang.
- Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora).
- Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh nutrisi.
Contoh tumbuhan paku purba yaitu
1. Paku purba
tidak berdaun (Rhynia)
2. Paku purba
berdaun kecil (Psilotum).
2. Paku Kawat (Lycopsida)
- Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella.
- Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis.
- Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah.
- Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat.
- Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang.
- Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus.
- Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah.
- Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium.
- Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil (daun yang mengandung mikrosporangium).
- Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan.
- Megasporangium terdapat pada megasporofil (daun yang mengandung megasporangium).
- Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.
- Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil.
- Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya.
- Gametofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja.
- Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium.
- Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella.
- Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium sehingga tergolong paki homospore
3. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
- Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum.
- Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah subtropis.
- Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m.
- Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik.
- Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda.
- Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika.
- Sporangium terdapat pada strobilus.
- Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan.
- Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis.
- Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.
4. Paku Sejati (Pteropsida)
- Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat.
- Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis.
- Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae.
- Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah.
- Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang.
- Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus).
Contoh jenis paku yang termasuk paku sejati
(Pteropsida) yaitu
1. Semanggi (Marsilea crenata),
2. Paku
tanduk rusa (Platycerium
bifurcatum),
3. Paku
sarang burung (Asplenium
nidus)
4. Paku
suplir (Adiantum
cuneatum)
5. Paku sawah
/ paku air (Azolla
pinnata)
6. Dicksonia
antarctica.
Berdaun kecil
Equisetum debile (paku ekor kuda).
1.
Sebagai bahan penghasil obat-obata.
Beberapa jenis tumbuhan paku dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku untuk membuat obat-obatan. Diantaranya seperti :
- Lycopodium clavatum
- Aspidium sp
- Dryopteris filix-mas
2. Sebagai tanaman sayur yang sehat
Beberapa jenis tumbuhan paku seperti Marsilea crenata (semanggi) dan Salvinia natans (paku sampan atau kiambang)diamnfaatkan sebagai sayuran yang bermanfaat untuk kesehatan manusia.
3. Sebagai Pupuk Hijau
Selain itu, tumbuhan paku juga dimanfaatkan manusia untuk membuat pupuk hijau. Beberapa jenis tumbuhan paku yang dipakai untuk membuat pupuk hijau adalah Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru).
4. Sebagai tanaman hias
Selain beberapa manfaat di atas, tumbuhan ini juga ternyata bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias untuk memperindah rumah anda. Berikut adalah jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Beberapa jenis tumbuhan paku dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku untuk membuat obat-obatan. Diantaranya seperti :
- Lycopodium clavatum
- Aspidium sp
- Dryopteris filix-mas
2. Sebagai tanaman sayur yang sehat
Beberapa jenis tumbuhan paku seperti Marsilea crenata (semanggi) dan Salvinia natans (paku sampan atau kiambang)diamnfaatkan sebagai sayuran yang bermanfaat untuk kesehatan manusia.
3. Sebagai Pupuk Hijau
Selain itu, tumbuhan paku juga dimanfaatkan manusia untuk membuat pupuk hijau. Beberapa jenis tumbuhan paku yang dipakai untuk membuat pupuk hijau adalah Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru).
4. Sebagai tanaman hias
Selain beberapa manfaat di atas, tumbuhan ini juga ternyata bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias untuk memperindah rumah anda. Berikut adalah jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)
- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (suplir)
- Selaginella wildenowii (paku rane)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar